Selain mengenal neptu hitungan weton, orang Jawa kuno juga mengenal neptu hitungan untuk bulan dan tahun. Kendati demikian hitungan kedua neptu tersebut jarang digunakan dalam meramalkan watak atau kepribadian manusia berdasarkan hari kelahirannya.
Neptu bulan dan tahun lebih sering digunakan sebagai alat untuk memperkirakan musim tanam, musim hujan, musim kemarau, hama penyakit pada tanaman, jumlah panen pada kegiatan pertanian, perolehan laba pada perdagangan, banyaknya tangkapan ikan bagi nelayan, dan lain sebagainya.
Meski tidak begitu sering digunakan, neptu Jawa untuk hitungan bulan dan tahun tidak ada salahnya apabila dipelajari. Nah, secara lengkap berikut ini adalah nilai neptu dari bulan dan tahun Jawa yang dapat saya sajikan.
Untuk diketahui, dalam kalender Jawa dikenal 12 bulan yang penanggalannya mirip seperti penanggalan hijriah (kalender Islam) bahkan nama-nama bulannya juga banyak mengadopsi dari penanggalan Hijriyah seperti Jumadilakir dari kata Jumadil Akhir pada kalender Hijriyah.
Sementara dalam hitungan tahun, kalender Jawa mengenal adanya siklus pergantian tahun dalam sewindu dengan nama-nama yang memiliki makna yang khas, yaitu tahun Alip, tahun Ehe, tahun Jimawal, tahun Je, tahun Dal, tahun Be, tahun Wawu, dan tahun Jamakhir.
Neptu bulan dan tahun lebih sering digunakan sebagai alat untuk memperkirakan musim tanam, musim hujan, musim kemarau, hama penyakit pada tanaman, jumlah panen pada kegiatan pertanian, perolehan laba pada perdagangan, banyaknya tangkapan ikan bagi nelayan, dan lain sebagainya.
Meski tidak begitu sering digunakan, neptu Jawa untuk hitungan bulan dan tahun tidak ada salahnya apabila dipelajari. Nah, secara lengkap berikut ini adalah nilai neptu dari bulan dan tahun Jawa yang dapat saya sajikan.
Bulan | Nilai | Tahun | Nilai |
Suro | 7 | Alip | 1 |
Sapar | 2 | Ehe | 5 |
Mulud | 3 | Jimawal | 3 |
Bakda Mulud | 5 | Je | 7 |
Jumadil Awal | 6 | Dal | 4 |
Jumadil Akhir | 1 | Be | 2 |
Rejeb | 2 | Wawu | 6 |
Ruwah | 4 | Jimakhir | 3 |
Pasa (Puasa) | 5 | ||
Sawal | 7 | ||
Dulkangidah (Sela) | 1 | ||
Dulkahijjah (Besar) | 3 |
Untuk diketahui, dalam kalender Jawa dikenal 12 bulan yang penanggalannya mirip seperti penanggalan hijriah (kalender Islam) bahkan nama-nama bulannya juga banyak mengadopsi dari penanggalan Hijriyah seperti Jumadilakir dari kata Jumadil Akhir pada kalender Hijriyah.
Sementara dalam hitungan tahun, kalender Jawa mengenal adanya siklus pergantian tahun dalam sewindu dengan nama-nama yang memiliki makna yang khas, yaitu tahun Alip, tahun Ehe, tahun Jimawal, tahun Je, tahun Dal, tahun Be, tahun Wawu, dan tahun Jamakhir.
Belum ada tanggapan untuk "Mengenai Neptu Bulan dan Tahun Horoskop Jawa"
Post a Comment